Menyusuri Hati
hari ini,
ya, aku telah sampai pada hari ini,
satu pertanyaan yang kadang tak sengaja terlintas sepintas
"apakah aku akan kembali ? atau aku harus teruskan ini?"
abai terhadap perasaanku sendiri.
tapi kurasa ini adalah abai yang memberiku sedikit kekuatan untuk melangkah ke depan.
kini aku tak bisa bercerita kepada siapapun tentang rasa yang ku rasa sekarang.
hanya dengan menulis ini, cara ampuh untuk aku bisa meluapkan semuanya.
meluapkan sisi terapuh dalam diriku.
yang mungkin orang lain tak pernah melihatnya ada dalam diriku.
sebab, ceria dan tawaku dan semangatku telah membungkus rapat semua luka itu.
menjadi cangkang kerapuhan itu.
aku berharap bisa membagikan sisi positifku, dan yang akan berdampak mengurangi sisi negatifku, itu kenapa aku berusaha menjadi orang yang positif.
beberapa waktu ini, aku dihadapkan dengan situasi yang sulit untuk hatiku.
pertama, harus mengikhlaskan dia.
menjalani kehidupan masing2.
berjuang masing2.
menjadikan hari-hari yang berbeda dari sebelumnya, tentu saja tanpa dia.
ya, karena suka.
sekarang aku paham, bahwa tak selamanya hanya krn cinta harus terus bersama.
justru karena cinta itu sendiri, kita harus saling ikhlas saling melepas, menciptakan jarak baik lahir juga batin, memelihara diri, menahan diri sampai Allah katakan cukup.
kami bertemu karena Allah yang mempertemukan.
maka saat ini, kami menciptakan jarak, karena Allah.
entah, Allah akan memberikan apa nanti.
untuk jalan terjal yang kulewati saat ini.
berkali-kali hatiku terasa sesak menyusurinya, terisak sakit tak jarang aku tak kuasa menahan tangis.
terkadang aku merasa lelah mas, tapi tak ada pilihan lain. krn hanya ada satu pilihan. yakni terus berjalan tanpamu saat ini.
andai aku bisa memilih, aku tak ingin jatuh cinta terlebih dulu seperti iini.ah..
tp dengan semua ini, aku bisa belajar untuk menjadi lebih dewasa dan lebih bertakwa pada Allah.
aku percaya bahwa Allah tak akan menguji seorang hamba, diluar batas kemampuan hamba-Nya.
jadi sebenarnya, aku mampu. just enjoy with the journey.
dear suamiku kelak,,
saat kamu membaca ini. aku minta maaf karena aku pernah lalai menjaga cintaku.
aku lalai, karena jatuh cinta sebelum akad tiba.
tp, ketahuilah suamiku.
aku, istrimu ini berusaha menjaga diriku untuk ridho Allah.
Aku memang telah jauh cinta sebelum akad.
tapi aku berusaha untuk menjaga diriku. dengan saling mengikhlaskan, dan berserah pada Allah.
semoga kamu yang Allah hadirkan, adalah suami versi terbaik dari Allah. siapapun kamu.
kamu adalah suami sholehku.
aku ingin menjadi istri sholehamu.
Komentar
Posting Komentar