Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

BERDAMAI DAN BANGKIT

 Begitu banyak hal yang telah membuatku terpuruk sedari di dalam kandungan. Tapi aku selalu bangkit dan menutupnya dengan senyum keceriaan bagi orang sekitarku. Aku tak pernah menunjukkan bagaimana gambaran rasa sakitku selama ini. Semua terlihat baik saja.  Aku terbiasa, jatuh, diinjak, diasingkan, diremehkan, dicaci, dijauhi. tapi aku selalu bangkit bersama ini. dengan ketegaran dan kuhapus semua itu dengan senyum keceriaan.  tapi, kini. rasanya aku terpuruk seribukali lebih dalam. kemarin memang rasanya senyumku tak sungguhan. jangankan senyum, berkata saja aku tak mampu. hanya diam. dan kemudian derasnya air mata yang menyapu wajah diamku. kini wajah diam murung itu benar-benar tersapu, sedikit demi sedikit. aku mulai merasakan gairah berdamai dengan kenyataan yang ku alami saat ini. dan perlahan aku bangkit dan keterpurukan itu. aku tak ingin lagi melihat masalalu sebagai pesakitan. yang lalu biarlah berlalu. sakit itu biarkanlah sembuh. biar dia pergi. aku tak perlu...

Misteri 2

Saat ketenangan itu perlahan mendamaikan keadaanku yang baru saja porak-poranda.  Tak ada pilihan lain untuk langkahku saat ini, selain terus berjalan ke depan dan meninggalkan masa yang telah berlalu bersamanya. Rasanya, semua masih menjadi misteri, yang aku tak tahu dan tak ingin menggalinya terlalu dalam. Bukan karena aku tak peduli, justru karena aku peduli sangat peduli pada diriku sendiri. Aku takut sakitnya tak bisa ditawar. Hanya ada satu keyakinanku, bahwa semua ini pasti telah Allah gariskan. Dia yang beberapa kali datang dan beberapa kali pergi dari hidupku. Dan kini, aku sendiri tak mengerti apakah suatu hari nanti dia akan kembali, menemuiku? ini semua menjadi misteri yang hanya bisa kujawab dengan doa. Doa mohon diberikan yang terbaik atas kedatangan dan kepergiannya. Dia mungkin tidak merasakan sakit yang teramat sakit ini. Kenapa? Tentu saja karena mungkin selama ini dia bertahan karena rasa iba atau kasihan kepadaku. Bukan karena benar-benar mencintai. huff,,, rasa...