BERDAMAI DAN BANGKIT
Begitu banyak hal yang telah membuatku terpuruk sedari di dalam kandungan. Tapi aku selalu bangkit dan menutupnya dengan senyum keceriaan bagi orang sekitarku. Aku tak pernah menunjukkan bagaimana gambaran rasa sakitku selama ini. Semua terlihat baik saja. Aku terbiasa, jatuh, diinjak, diasingkan, diremehkan, dicaci, dijauhi. tapi aku selalu bangkit bersama ini. dengan ketegaran dan kuhapus semua itu dengan senyum keceriaan. tapi, kini. rasanya aku terpuruk seribukali lebih dalam. kemarin memang rasanya senyumku tak sungguhan. jangankan senyum, berkata saja aku tak mampu. hanya diam. dan kemudian derasnya air mata yang menyapu wajah diamku. kini wajah diam murung itu benar-benar tersapu, sedikit demi sedikit. aku mulai merasakan gairah berdamai dengan kenyataan yang ku alami saat ini. dan perlahan aku bangkit dan keterpurukan itu. aku tak ingin lagi melihat masalalu sebagai pesakitan. yang lalu biarlah berlalu. sakit itu biarkanlah sembuh. biar dia pergi. aku tak perlu...