Memulai Hari Baru
Dear Diary,
Begitu waktu bergulir, disadari telah sampai pada saat ini. Terlalu banyak hal yang terjadi dan banyak hal yang ku lalui. sekarang sulit dan rumit untuk menjelaskan melalui kata. Ya, terkadang sesuatu itu tidak bisa diungkapkan dengan perkataan. Sehingga perlu cela untuk menulisnya. ada banyak sebab, sesuatu itu tidak bisa dikatakan lagi. salah satunya adalah karena aku tak tahu, kepada siapa aku harus mengatakannya. satu-satunya orang yang telah memiliki hati ini, aku harus merelakannya. aku harus mengubur dalam rasa dan kenangan bersamanya. menyerah padanya dan membuat hari baru dalam jalan kebenaran.
ini terasa teramat sulit dan menyakitkan. sepanjang hari, sepanjang waktu hatiku merasakan bagaimana pahit nya menyerah itu. tapi, aku tahu ini adalah yang terbaik. jika aku terus mengganggunya. jika aku terus bersamanya, aku hanyalah hambatan baginya.
dia teramat baik untukku. sangat baik. bahkan ketika aku berusaha untuk memantaskan diri berada disampingnya suatu hari nanti, aku tidak yakin pantas. aku teramat lemah, tak piawai atau entah apapun itu. berada didekatnya saat ini adalah hal yang kuharapkan namun bersama itu adalah hal termenyakitkan.
mencintai bukan berarti kita harus bersama. mencintai adalah seberapa tulus memberikan kebaikan dan melakukannya dalam jalan kebenaran. jika mencintaimu adalah kebenaran hatiku. niscaya Allah akan menunjukkan jalan kebenaran dan kuasaNya atas cinta dalam hati ini. namun jika ini hanya sebuah nafsuku, maka Allah akan menunjukkan kebenaran dan kuasaNya untuk membimbingku menemui cinta yang sesungguhnya dalam jalan kebenaran.
Di hari baru, aku dan kamu sekarang adalah orang lain. kenangan dan perasaan ini telah melebur dalam keihlasan. aku menyerah pada rasa sakitnya perpisahan. tak ada jalan lain selain mengakhirinya dengan paksa. karena ketika aku menunda, sama saja memupuk rasa harap palsu yang berbuah kesakitan. dan hatiku mungkin tak akan kuat menahan tekanannya. aku akan mengakhirinya. sekarang.
Di hari baru, aku dan kamu adalah orang lain yang tidak saling tahu. di hari baru, pegangan eratku adalah Allah SWT. aku berpasrah padanya. jika aku memang jalanmu. maka Allah akan membuat kita untuk sama-sama saling tahu satu sama lain. jika itu tidak terjadi, aku tak perlu menyesal. karena aku melakukan sebuah kebenaran, mengikhlaskan apa yang bukan milikku dan menjalani hari dengan apa yang telah diberikan Allah untukku. aku akan menjadi manusia paling bersyukur. tidak ada pemberian terindah selain pemberian dari Allah SWT. Bismillahirahamannirahim.
Komentar
Posting Komentar