Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Kuhujani Doa berharap Pelangi itu Ada

 Ujian datang tak pernah bilang Tak hanya satu Tapi beribu bersama Mengguyurku tanpa ampun Aku tahu, tak bisa berlama² untuk kehujanan Sebab aku takkan tahan dengan dinginnya Berteduh Ya hanya itu satu² yang mampu kulakukan Tapi ujian ini seakan menghujani diriku dengan derasnya Tak tahu kapan akan reda Aku tak mungkin mencari tempat berteduh disekitar  Sebab pandanganku terbatas Beda dengan Allah yang tak terbatas Yah, hanya Allah yang mampu membantuku untuk berteduh Berteduh dengan doa yang kupanjatkan Semakin ku berdoa, Semakin aman daku dari guyuran ujian Yah, aku bisa bertahan di kala hujannya ujian sedang deras²nya Disana pula, aku tak akan gentar Jika hujan ini kubiarkan  Maka hanya akan mendatangkan badai yang memporak porandakan jiwa ragaku Tidak, bukan ini yang kumau Aku ingin pelangi setelah ini Yah aku tahu  Pelangi itu pasti bisa kubuat Stidaknya aku sudah mencoba

Senyum Yang Kau Bawa Pergi

Aku tak menginginkan semua ini Aku juga tak mengerti Mengapa, aku seakan kehilangan senyumku yang dulu Kini, aku lebih suka menangis Entah dalam sedih atau bahagia Yang hadir hanya air mata Seolah binar senyum di mataku lenyap Aku merasakannya sendiri Senyumku yang dulu seolah bernyawa Tak hanya terukir di wajah Namun, terpancar dari mata Tapi sekarang berbeda, Senyumku tak lagi bernyawa Yang tertinggal hanyalah raga senyum Ragaku tersenyum, tapi ku rasa binarnya tak sama seperti dulu kurasa Apakah air mataku telah membuat nyawa senyumku terlepas dari raganya? Saat ini, Begitu mudahnya, tangisku bercerita Begitu sering tangisku berbicara  Entahlah,  Satu hal yang kutahu, air mata itu menghadirkan setitik lega dalam hatiku diantara nestapa yang mengungkungku

Muara Harapan

Dari dulu hingga sekarang Banyak terjadi perubahan dlm diri ini Hanya satu yang tak goyah dlm keadaan sehancur apapun diriku Yah, Aku sendiri pun heran Mengapa rasaku padamu seakan beku  Tak mencair sedikit pun Kokoh tak runtuh sedikit pun Apa sebenarnya rahasia-Mu ya Rabb Mengapa engkau titipkan cinta dlam hati hamba Namun, sesungguhnya hamba merasa sungguh berat akan titipan-Mu ya Rabb Hamba takut, tak mampu memperlakukannya sesuai syariat-Mu Sungguh ya Rabb,  Setiap hari, ku hanya bisa menyiram cinta itu dengan air mata dan doa yang mengiringi alirannya Sungguh, aku begitu lemah Tak mampu berbuat lebih atas apapun ya Rabb Hanya kepada-Mu  Hamba tunjukan kerapuhan ini Karena dengan cinta-Mu lah Hamba dapat melewati ini semua Hamba mohon ya Rabb Berikanlah yang takdir terbaikmu Muarakanlah setiap tetes air mata hamba ini  Kepada muara terbaik dari-Mu Aamiin.