Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Tembok Takwa

 Kini kita dibawah langit yang sama, Berpijak di bumi yang sama, Terlelap demi bermimpi Bangun demi mewujudkannya  Walau kita tidak tahu,  Apakah kita masih satu mimpi atau sudah hadir mimpi baru yang lebih indah pada kita masing-masing? Meski tak pernah tahu itu lagi sekarang, Tak lantas kita kita meruntuhkan tembok takwa hanya demi tahu satu sama lain sebelum waktunya Yah, kita tidak meruntuhkan tembok takwa Namun kita membangun tembok takwa, Membuat pintu di tembok itu dengan doa Membuat jendela di tembok itu dengan sabar Melukis tembok itu dengan ikhlas Membuatnya tembok itu semakin kokoh dengan mengguyurkan air mata di sepertiga malam Jika bisa kita melewati tembok itu dengan membangun pintu, jendela dan melukisnya. Mengapa kita harus menghancurkan tembok takwa yang sudah terbangun sebelumnya? Jika kita bisa menjaganya dan menjaga diri dengan membangun ketaatan. Mengapa kita harus meruntuhkan ketaatan?  Begitulah, pilihlah cara yang indah. Tanpa harus ada yang d...

Waktu

Detik demi detik tak pernah berhenti Terus melaju Berubah menjadi menit Menit berubah menjadi jam Jam berubah menjadi hari Hari berubah menjadi bulan Bulan berubah menjadi tahun Dan akan terus bergulir untuk menjadi sesuatu  Itulah waktu Yang pasti, bagaimanapun keadaannya dan prosesnya Waktu tak pernah mau menunggu untuk sekadar berhenti pada moment tertentu Tak pernah terpengaruh oleh apapun Walau hanya untuk sekedar Ialah satu-satunya hal yang tak bisa kembali Aku ingin seperti waktu, Bagaimana dia tetap konsisten berjalan  Bagaimanapun keadaannya Aku ingin seperti waktu Iya, dia berharga Waktu memang tidak bisa kembali Waktu juga punya cara untuk menyembuhkan luka Dia berkerja sama dengan sabar untuk mengundang ikhlas Waktu juga selalu menjadi pengingat Dalam keseharian, dalam peribadatan Dan lagi kenangannya bisa diputar kembali dalam memory kita  Walau sudah terlampaui Tapi dia tetap berharga dan hidup dalam sanubari