Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

Menuju Bahagia Menuju Surga

 _Luka ini tak sebanding dengan kebahagiaan setelah ini_ Segala hal yang terjadi di dunia, pasti melalui sebuah proses  Proses adalah harga mahal yang harus dibayar untuk mendapatkan sesuatu itu Bagaimana prosesnya, menentukan pula bagaimana akhir dari tujuannya Karena proses yang tak benar, ia akan membawa kita jauh dari tujuan Jauh dari menuju bahagia Seseorang berkata, Bahagia tidak dicari tapi diciptakan Bagaimana proses kita menciptakan, itulah yang akan menentukan, apakah kita benar-benar menuju bahagia atau justru menjauhi bahagia? Bahagia bagi setiap muslim pada hakikatnya adalah tatkala hidupnya sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Bahagia adalah ketika tidak merasakan kesengsaraan. _Al Ghazali_ Bahagia dan tidak bahagia, keduanya sama-sama membutuhkan sebuah usaha atau proses.  Kita sudah tahu bukan, bahagia seperti apa yang dihakikatkan kepada kita sebagai seorang muslim?  Jawabannya adalah IYA.  Kita juga paham bahwa untuk BAHAGIA DAN TIDAK BAHAGIA sa...

Kita Punya Rasa, Allah Punya Kuasa

Seperti hujan yang tak dapat kutebak kapan ia akan jatuh Seperti itulah, rasa itu masih kumiliki jauh di dalam sana Tapi tak dapat kuperkirakan kapan kurasa Terkadang, tetiba rasa itu menyembul, Menjebol dinding pembatas air mata Bagai anak kecil tergores pisau, perih lalu menangis, dan waktu kemudian dia mulai melupakan tangisnya karena sudah bisa menerima perihnya yang mulai mereda, Tapi gores pisaunya masih ada, dan akan terkoyak perih lagi ketika terkena kontak ke sana, maka anak kecil itu harus berhati2 untuk mengamankan daerah itu agar tak terjamah.  Satu hal, ya kita punya rasa Tapi Allah Maha Kuasa Kuasa Allah adalah memberi 2 jalan pilihan kepaada kita  yang mana kita sendirilah penentu  Memilih taat atau memilih ingkar pada Allah

Perbincangan Dalam Diri

Aku  Dalam kata 'aku' jika diuraikan tentu akan banyak jiwa yang menjadi penyokong menjadi stempel yang disebut dengan 'aku' Mari kita sejenak, menyelami diri ini Menyelami apa2 yang terjadi pada diri kita Ya, disana aku menemukan Aku atau diri ini yang sedang dalam posisi tertentu Aku atau diri ini disana kulihat sedang riuh dengan sesuatu perbincangan Aku menyaksikan bagaimana perbincangan itu terjadi tarik ulur dan tawar menawar Aku menyaksikan bagaimana perbincangan ini akan menentukan kemana dan apa yang akan aku lakukan Sungguh, aku melihat dengan nyata bagaimana perbincangan itu dilakukan oleh 2 pihak yang bernama nafsu dan iman.  Disini aku sebagai otak harus bisa berpikir jernih menjadi wasit. Yah, wasit yang memutuskan perdebatan mereka. Memutuskan siapa yang akan menang diantara mereka. Penyelaman ini merupakan sebuah misi, bahwa apapun yang terjadi dalam perbincangan ini, iman tidak boleh terkena iming-iming kesenangan semu yang selalu nafsu tawarkan. 

Mencintaimu karena Allah

Hati berbisik...  Aku mencintaimu krn Allah,  jadi jika Allah memberikan kamu pada orang lain,  maka Allah juga akan menghapus rasa itu, tapi setiap hari rasanya semakin kuat aku berserah pada Allah,  entah Allah akan mengokohkan hatiku untuk menunggumu atau selainnya, dan janji Allah itu benar bukan?  Sekali lagi,  aku mencintaimu karena Allah,  maka apapun yang telah ditakdirkan oleh-Nya, aku ikhlas. Sebesar apa cintaku? Akan ku upayakan sedikit,  Tidak lebih dari aku mencintai Allah Karena bukankah sesuatu yang berlebihan itu tidak baik Maka, kuputuskan aku akan mencintaimu dengan cara yang baik  Aku lebih mencintai Allah, Dengan aku mencintai Allah, taat padanya Ikhlas akan takdir yang digariskan, Maka Allah akan memberikan nikmat yang tak terhingga. Aku percaya itu, dan semoga akan selalu ingat itu.